01 Januari 2013

SEJARAH MASJID AL-IHSAN BKPM

Gagasan pendirian masjid AL-IHSAN mulai dilakukan sekitar tahun 1996. Saat itu beberapa sesepuh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia merasa miris, karena semenjak berdirinya kantor BKPM RI pada 1976, mereka belum memiliki masjid secara tersendiri. Akibatnya sepanjang waktu itu, kegiatan ibadah karyawan BKPM dilakukan di tengah ruang seadanya, seperti aula maupun area yang lapang lainnya.

Karena itu, para sesepuh BKPM itu mulai menggagas pendirian AL-IHSAN, dengan menentukan lokasi pada sebidang tanah yang tersisa di antara bangunan gedung BKPM RI di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 44 JAKARTA 12190. Tentu saja lokasi tanah yang diperoleh sempat menuai banyak kendala. Demi mengantisipasi permasalahan yang timbul dikemudian hari, bangunan AL-IHSAN dirancang secara knock-down, agar dapat dipindah semudah mungkin dengan cara dibongkar-pasang.

Di tengah badai krisis moneter pada 1998, pembangunan AL-IHSAN sempat terhenti. Namun berkat hidayah ALLAH SWT, pembangunannya dilanjutkan kembali pada tahun 2002 melalui donasi kaum muslimin termasuk yang berkebangsaan Yaman. Keberlanjutan pembangunan AL-IHSAN tersebut terjadi pada saat BKPM dipimpin oleh Hamzah Haz, sehingga beliau sendiri yang berkenan meletakkan batu pertamanya. Pada 2004, saat Hamzah Haz menjabat Wakil Presiden Republik Indonesia, beliau pula yang meresmikan AL-IHSAN yang tentu saja didampingi oleh para donatur, termasuk yang berkebangsan Yaman tersebut.
 

AL-IHSAN berada di lingkungan gedung BKPM. Masjid ini berdiri megah di atas tanah seluas 2000 meter persegi. AL-IHSAN memiliki dua lantai, sehingga mampu menampung sekitar 600 jamaah. Ruang utama masjid diperuntukkan bagi jamaah laki-laki sedangkan lantai ke-2 masjid bagi jamaah perempuan. Semenjak 7 Januari 2013, ruang untuk jamaah perempuan dipindahkan ke sisi kanan ruang utama yang berdampingan dengan ruang jamaah pria namun terpisah dan tersekat secara khusus. Dengan perpindahan ruang jamaah perempuan tersebut, kini AL-IHSAN menyediakan sarana ibadah bagi kaum perempuan yang ingin melaksanakan sholat Jumat.
 

AL-IHSAN diarsitek oleh Ir. H. Achmad Noe'man dengan mengadaptasi desain Masjid Agung Surabaya yang berciri tiang masjid hanya ada pada bagian pinggir masjid. Saat ini AL-IHSAN semakin diteduhi oleh pepohonan yang rindang dan dipayungi oleh menara dengan ketinggian 34 meter. Luas bangunan masjid ini berkisar 1.170 meter persegi dengan tempat wudhu yang kini ditempatkan pada lantai basement di sebelah selatan masjid. Pada waktu itu, pembangunan AL-IHSAN menelan biaya hingga Rp 7 miliar. 

 
Mihrab AL-IHSAN terlihat sederhana dengan ditopang dua tiang penyangga di sisi kanan dan kiri mimbar. Di dalam mihrab terdapat hiasan kaligrafi Al Quran yang dimasukkan ke dalam bingkai berwarna kuning keemasan yang ditempel di dinding. Selain itu di sisi kanan dan kiri mihrab terdapat lemari dengan panjang 4 meter berisi mushaf Al Quran.

Saat ini, Takmir AL-IHSAN BKPM masih berupaya keras memakmurkan masjid dengan berbagai cara. Pada setiap Rabu setelah usai melaksanakan sholat Zhuhur, dilanjutkan dengan ceramah Kultum. Setiap Selasa dan Kamis dilakukan  pengajian yang dimulai pukul 09.00 WIB sampai menjelang zhuhur. Bersama dengan FORSIMPTA (Forum Silaturahmi Masjid Perkantoran Jakarta), AL-IHSAN juga menyelenggarakan sosialisasi pengobatan Islami yang biasanya dilakukan setiap hari Sabtu.

Saat ini sedang digalakkan pengembangan Sokolah Masjid dan Taman Bermain Balita.  Sekolah Masjid adalah upaya penempaan diri bagi kaum muslimin agar mampu mengembangkan potensi dan kompetensi dirinya demi menjalani fitrah sebagai manusia seperti yang diamanatkan oleh Sang Pencipta. Sementara Taman Bermain Balita adalah tempat penempaan KEISLAMAN bagi anak-anak usia Balita (dan Batita) yang dititipkan sementara  oleh kedua orang tuanya di tengah kesibukan kerja mereka sehari-hari, yakni berkisar  pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB.

Pada hari-hari tertentu, misalnya pada bulan Ramadhan, AL-IHSAN menyediakan santap buka puasa bersama. Dengan bekerja sama Korps Pegawai Republik Indonesia Unit Nasional BKPM, juga dilakukan pembagian takjil di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.