Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Jakarta pada hari ini membawa dampak yang luar biasa. Meski pada bulan ini curah hujan lebih rendah dibandingkan Januari-Februari 2007, namun dampak yang diakibatkan tetap serius.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas curah hujan di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi selama 15-17 Januari 2013 sebesar 40-100 mm. Intensitas curah hujan tertinggi terjadi di Puncak dan Bogor sebesar 100 mm, sementara Cengkareng 80 mm.
Dibandingkan dengan tahun 2007, intensitas curah hujan kali ini memang lebih tinggi karena mencapai 340 mm, sehingga dampak banjir yang diakibatkannya tidak saja mengancam kehidupan Ibukota, termasuk Masjid AL-IHSAN BKPM.
Dari sisi cakupan wilayah, hujan di paruh Januari tahun ini terjadi secara merata di Jabodetabek, sehingga volume airnya cenderung besar. Sementara pada tahun 2007, curah hujan besar terkonsentrasi pada satu wilayah. Situasi ini bisa dibuktikan oleh meluapnya aliran sungai yang terletak tepat di belakang Masjid AL-IHSAN BKPM.
Sejatinya, banjir tidak hanya dipicu oleh faktor meteorologis, tetapi juga penataan ruang, pendangkalan sungai, dan sebagainya. Jadi, banjir tidak bisa serta-merta dikaitkan dengan faktor cuaca semata. Dengan semakin menyempitnya ruang atau areal terbuka sebagai tempat penyerapan air juga dapat memicu terjadinya luapan aliran sungai meski hanya karena oleh curah hujan sesaat.
Apapun masalah yang menyebabkan banjir, yang pasti bencana itu telah menyebabkan tempat peribadatan AL-IHSAN BKPM menjadi tidak berfungsi optimal. Ruang wudhu yang terendam oleh luapan air kali menyebabkan para jamaah tidak bisa mengambil air wudhu.
Bencana banjir yang merendam ruang bawah Masjid AL-IHSAN BKPM juga menyebabkan ruang lainnya menjadi tempat penyimpanan darurat bagi berbagai barang yang rentan dengan air.
Akhirnya, apapun bencana yang datang kembali itu hendaknya tetap semakin menambah keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar