Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dalam Al Qur’an, Allah
SWT menyuruh umat untuk berbuat baik kepada ibu dan bapanya setelah menyembah
Allah SWT :
1.
”Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani
Israil (yaitu) : Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah
kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah
kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat.
Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu,
dan kamu selalu berpaling” (QS. Al Baqarah : 83).
2.
”Katakanlah :”Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas
kamu oleh Tuhanmu, yaitu : janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh
anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan
kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik
yang nampak diantaranya maupun yang
tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. Demikianlah itu yang
diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami(nya)” (QS. Al An’am :
151).
3.
”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapamu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan ”ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap
mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah :”Wahai Tuhanku, kasihilah
mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”” (QS.
Al Isra’: 23 – 24).
4.
”Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua
orang ibu bapanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya. Hanya kepadaKulah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan” (QS. Al Ankabut : 8).
5.
”Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu bapanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam 2 tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKulah kembalimu. Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya,
di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu, kemudian
hanya kepadaKulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan” (QS. Luqman : 14-15).
Dari
ayat-ayat di atas, maka tidak diragukan lagi bahwa ridho Allah bersama dengan
ridho ibu dan bapa.
Bila demikian, apa
yang harus dilakukan ananda kepada ibunya?
Seorang anak
menyerahkan kertas yang telah ditulisi kepada ibunya, berisi : untuk memotong
rumput Rp 50 ribu, membersihkan kamar tidur setiap minggu Rp 50 ribu, disuruh
ke toko Rp 5 ribu, menjaga adik Rp 25 ribu, membuang sampah Rp 10 ribu, mendapat
nilai rapor bagus Rp 500 ribu, menyapu halaman Rp 20 ribu, semua sejumlah Rp 660
ribu.
Ibu memandang anaknya dengan penuh kasih, terlintas
di benaknya berbagai kenangan, kemudian ia mengambil pena dan menulis di balik
kertas sebagai berikut : mengandung 9 bulan GRATIS, melahirkan GRATIS, memberikan air susu selama 2 tahun GRATIS, untuk semua malam menemani ananda baik sedang
tidur maupun sekedar tidur-tiduran GRATIS, mengobati dan mendo’akan ananda
GRATIS, untuk semua susah dan air mata karena mengurus ananda GRATIS, untuk
makanan, minuman dan pakaian GRATIS. “Anakku sayang, kalau engkau menjumlahkan
semua yang pernah kuberikan, engkau akan mendapatkan cinta ibu GRATIS”.
Si anak berlinang air matanya dan menatap
wajah ibunya, kemudian ia mengambil pena
dan menulis LUNAS.
“Sesungguhnya cinta sejati dan kasih sayang ibu pada ananda
tulus dan tidak akan pernah terbayar dengan apapun. ”.
Semoga para ananda mengerti, memahami dan merasakan bahwa cinta seorang ibu tak terhingga, tulus dan ikhlas, semata-mata hanya mengharap balas dari Allah SWT., masih pantaskah ananda menghitung-hitung apa yang telah ananda lakukan pada ibunda?
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pustaka : Sukmadjaja Asyarie – Rosy Yusuf, Indeks Al
Qur’an, Penerbit Pustaka, 2003.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar