11 Januari 2013

S A L A M



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,

“ Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah : “Salaamun alaikum”. Tuhanmu telah menetapkan atas diriNya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan diantara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Al An’am : 54).

“Do’a mereka di dalamnya ialah : “Subhanakallahumma”, dan salam penghormatan mereka ialah : “Salam”. Dan penutup do’a mereka ialah : “Alhamdulilaahi Rabbil ‘aalamin” (QS Yunus :10).

“Rasulullah SAW bersabda : kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam, yaitu :
1.    Apabila berjumpa, ucapkanlah salam kepadanya.
2.    Apabila ia mengundang penuhilah undangannya,
3.    Apabila ia minta nasihat, berilah ia nasihat,
4.  Apabila ia bersin yang disertai ucapan Alhamdulillah, maka ucapkanlah Yarhamukallah.
5.    Apabila ia sakit, lawatlah,
6.  Apabila ia meninggal, hantarkanlah jenazahnya” (HR. Muslim).

Salam adalah penghormatan bagi kaum muslimin yang disyariatkan Allah untuk dijadikan alat komunikasi diantara sesama mereka. Memberi salam adalah kewajiban bagi seorang muslim terhadap muslim lainnya.

Tatakrama memberi salam menurut ajaran Islam adalah sebagai berikut :

1. Sedapat mungkin memberi salam dengan paripurna sebagai syari’ah, yaitu ucapan Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hadist yang diriwayatkan oleh Umar bin Husain ra menceritakan bahwa : “Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah SAW seraya mengucapkan salam Assalamu’alaikum, lalu Rasulullah SAW menjawabnya. Kemudian lelaki itu duduk, dan Rasulullah SAW kemudian berkata kepadanya: “Engkau mendapat sepuluh (pahala)”. Tak lama kemudian datang seorang lelaki lain dan mengucapkan salam, Assalamu’alaikum warahmatullah, dan Rasulullah SAW juga menjawabnya. Setelah lelaki itu duduk, Rasulullah SAW berkata kepadanya : “Engkau memperoleh duapuluh (pahala)”. Kemudian datang lagi seorang lelaki dan mengucapkan salam, Assalamu’alaikum warahmatullahi  wabarakatuh, dan Rasulullah SAW menjawabnya pula. Setelah lelaki terakhir itu mengambil tempat duduk, Rasulullah berkata kepadanya : “Engkau memperoleh tiga puluh (pahala)” (HR. Abu Daud, Tirmizi dan Nasai dengan sanad yang kuat).
2.Diantara adab memberi salam menurut ajaran agama Islam ialah :
a.   Yang muda usia memberi salam kepada yang lebih tua.
b.   Orang yang baru masuk ke ruangan memberi salam kepada orang yang sudah berada di dalam ruangan terlebih dahulu.
c.   Pejalan kaki memberi salam kepada orang yang duduk.
d.   Pengendara kendaraan memberi salam kepada pejalan kaki.
e. Kelompok yang jumlahnya sedikit memberi salam kepada kelompok yang jumlahnya lebih besar.
f.     Tidak memulai salam kepada orang non muslim.
3. Apabila dua orang sahabat berjumpa, cukuplah dengan bersalaman dan mengucapkan salam tanpa berpelukan, kecuali bagi orang yang baru pulang dari perantauan, kepada mereka disunatkan berpelukan. Hadist riwayat Anas bin Malik menyebutkan : “Adalah para sahabat Rasulullah SAW apabila bertemu satu sama lain, mereka memberi salam dan berjabat tangan. Dan apabila pulang dari perantauan, mereka saling berpelukan”.
4.  Makruh mengucapkan “alaika salam”, karena ucapan itu pantasnya untuk orang yang telah meninggal. Ucapan salam yang disyari’atkan ialah Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
5.  Disunatkan ucapan salam diulangi lebih dari satu kali jika orangnya banyak, supaya semua bisa mendengarnya. Rasulullah SAW jika datang kepada suatu kaum, beliau mengucapkan salamnya tiga kali (HR Bukhari).
6.  Salam tidak cukup hanya dengan isyarat saja tanpa mengucapkan lafaz salamnya apabila jarak antara keduanya jauh.
7.  Makruh memberi salam kepada orang yang sedang buang air atau sedang di kamar mandi.

Salam juga dilakukan oleh Malaikat :

1.    Kepada Nabi Ibrahim
“Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan : “Salaam”. Berkata Ibrahim “ “Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu” (QS Al Hijr : 52).
“(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan : “Salamun”, Ibrahim menjawab : “Salamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal” (QS Az Zariyat :25).
2.    Kepada orang yang diwafatkan dalam keadaan baik
“(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka) : “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan” (QS An Nahl : 32).
3.    Kepada yang masuk surga
“(Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan) : “Salamun’alaikum bima sabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (QS Ar Ra’d : 23-24).

Salam diucapkan oleh penghuni al A’raaf kepada penghuni surga dan merupakan penghormatan di dalam surga :

1.  “Dan diantara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A’raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: “Salaamun‘alaikum”. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya)(QS Al A’raf : 46).
2.  “Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah “salaam” (QS Ibrahim :23).
3.  “akan tetapi mereka mendengar ucapan salam” (QS Al Waqi’ah : 26).

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,

Daftar Pustaka :
1.     DR. Achmad Mubarok, MA, dkk., 19 Kiat Hidup Barakah, Yayasan Berkat Rahmat Allah, 2003.
2.     Sukmadjaja Asyarie – Rosy Yusuf, Indeks Al Qur’an, Penerbit Pustaka, 2003.                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar