05 Februari 2013
SHALAT YANG DITERIMA ALLAH SWT
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,
”Maka celakalah orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, yang berbuat ria dan enggan (memberikan) bantuan” (Al Ma’un : 4 – 7).
I. KENIKMATAN SHALAT
Seringkali kenikmatan shalat diidentikkan dengan menangis ketika shalat. Hal tersebut tidak salah. Kalau dapat, menangislah ketika shalat, sadari segala dosa-dosa dan perbuatan yang tercela serta memohon ampun ketika shalat. Menangis yang tulus tanpa rekayasa, adalah menangis pada waktu melakukan shalat sendirian.
Sebagaimana pengalaman yang dicontohkan Rasulullah SAW, shalat dengan menangis itu umumnya hanya bisa dilakukan kalau sedang melakukan shalat sunnah yaitu shalat malam, dan bukan ketika shalat fardhu.
Bila kenikmatan shalat telah dapat dirasakan, maka besar kemungkinan shalat telah diterima oleh Allah SWT. Dan bagi orang yang demikian, Insyaallah ia akan menemukan kenikmatan dalam bentuk lain dan merasakan manfaat dalam kehidupannya.
II. TANDA-TANDA SHALAT DAN ORANG YANG SHALATNYA DITERIMA ALLAH SWT
Tanda-Tanda shalat yang diterima oleh Allah SWT adalah sebagaimana disebut dalam hadits qudsi berikut :
”Allah SWT berfirman : ”Sesungguhnya Aku hanya akan menerima shalat orang-orang yang merendahkan dirinya karena kebesaranKu, menahan dirinya dari hawa nafsu karena Aku, yang mengisi sebagian waktu siangnya untuk berdzikir kepadaKu, yang melazimkan hatinya untuk takut kepadaKu, yang tidak sombong terhadap makhlukKu, yang memberi makan kepada orang yang lapar, yang memberi pakaian kepada orang yang telanjang, yang menyayangi orang yang terkena musibah, yang memberikan perlindungan kepada orang yang terasing. Kelak cahaya orang itu akan bersinar seperti cahaya matahari. Aku akan berikan cahaya ketika dia kegelapan. Aku akan berikan ilmu ketika dia tidak tahu. Aku akan lindungi dia dengan kebesaranKu. Aku akan suruh malaikat menjaganya. Kalau dia berdoa kepadaKu. Aku akan segera menjawabnya. Kalau dia meminta kepadaKu, Aku akan segera memenuhi permintaannya. Perumpamaannya di hadapanKu seperti perumpamaan firdaus” (Kalimatullah Al ’Ulya, h. 264).
Dalam hadits qudsi disebutkan mengenai orang-orang yang diterima shalatnya oleh Allah SWT :
”Sesungguhnya Aku (Allah SWT) hanya akan menerima shalat dari orang yang dengan shalatnya itu dia merendahkan diri di hadapanKu. Dia tidak sombong dengan makhlukKu yang lain. Dia tidak mengulangi maksiat kepadaKu. Dia menyayangi orang-orang miskin dan orang-orang yang menderita. Aku akan tutup shalat orang itu dengan kebesaranKu. Aku akan menyuruh malaikat untuk menjaganya. Dan kalau dia berdoa kepadaKu, Aku akan memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan makhlukKu yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga”.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Daftar Pustaka :
1. Syamil Al Qur’an, Al Qur’an & Terjemahnya Edisi Tajwid, PT. Syaamil Cipta Media, 2006.
2. Jalaluddin Rakhmat, Membuka Tirai Kegaiban Renungan-Renungan Sufistik, Mizan, 2008.
Label:
SYIAR BUNDA KEKE
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar